Test ride: 2014 Yamaha R25, feels like the tagline! (Part 1)

Mazbro n mbaksis, Sabtu (12/7) yang lalu, seperti yang sudah MR tulis sebelumnya, MR mendapatkan kesempatan untuk kesempatan untuk test ride Superbike terbaru Yamaha di kelas 250cc, Yamaha R25. Pertamakali dapet pesan BBM dari rekan Yamaha Friends, MR sempet surprise, seneng, sekaligus bingung. Surprise n seneng karena sempet hopeless ga bakalan bisa nyobain motor high class ini, setelah sebelumnya dicoba sama kang gesang, masih belum ada tanda-tanda kalau R25 bakalan stay lama di Surabaya.
Dan bingungnya, BBM diterima jam 7 malem plus diiringi pesan “kalo bisa jangan malam-malam ya, jam 8 gitu, takutnya motornya dibawa balik” waduuhh!! Padahal rumah MR dengan lokasi lapangan Yamaha Pangsud Surabaya sekitar 20 km jauhnya, sekitar 45 menitan sampai di lokasi. Mana posisi barusan aja nyampe rumah setelah seharian nganterin keluarga jalan-jalan, lumayan capek, tapi demi R25 hajaarrrr!!!. Langsung MR mandi, sholat Isya n pamit ke istri tercinta, tancap gas langsung ke lokasi pakai Yamaha Xeon istri. Sampai lokasi udah jam 8.10, duhh…tapi Alhamdulillah R25 masih ada n siap dieksplor walopun terbatas hanya di dalam lapangan dan ngga bisa diculik keluar kaya kang Gesang 😀
Sekarang kita langsung ke impresinya ya…..

Desain

Seperti kesan saat pertamakali melihat langsung R25 (artikel disini), MR tetap merasakan desain sport big bike namun kompak layaknya moge Yamaha lainnya, seperti R6. Namun secara desain kalau menurut MR pribadi, R25 lebih mengarah ke desain sport touring, mirip dengan konsep yang dipakai CBR250R. Ini sesuai dengan taglinenya “Superbike You Can Ride Everyday”, yang menasbihkan R25 sebagai motor yang bisa dipakai harian, tanpa bikin capek seperti Superbike pada umumnya, yang biasanya bikin pegal karena desainnya yang sport abis.

Konsol spidometer terasa pas ukurannya, ngga kaya R15 yang kelihatan kekecilan dibanding dengan luas kompartemen yang ada, dengan kombinasi takometer analog dipadu layar LCD yang menampilkan beragam informasi bagi ridernya. Desain tangkinya terlihat nyaman, dengan melebar di belakang lalu meruncing ke depan. Oh iya, FYI bagi yang belum tahu, tangkinya R25 ini menganut sistem cover, jadi yang tampak itu cover plastiknya, bukan metal, dengan alasan untuk safety. Desain buritan cukup tinggi, dan setelah dicoba berboncengan lumayan ngga ambles. Tapi bagi boncengernya siap-siap naiknya rada susah di jok belakang, karena lumayan tinggi. MR aja setelah duduk di jok belakang, kaki memggantung sekitar 10cm an dari atas tanah.

Riding position

Nah…kalo pada beberapa test ride sebelumnya MR merasa kalau motor sport yang MR test terasa kecil dibanding size MR yang tingginya 180+ cm (Yamaha R15 dan Kawasaki Ninja RR Mono), kali ini terasa pas!! Mungkin sudah takdir ya kalau MR suatu saat bakalan punya dana buat beli motor yang seukuran MR….aamiinnn 🙂
Saat duduk di joknya terasa lebih empuk, dibanding dengan R15 menurut MR masih empuk joknya R25 ini, balik lagi, menyesuaikan dengan tagline yang diusungnya tadi, jadi riding lama juga (mungkin) ngga masalah dipakai riding lama alias touring, wong nyaman kok 😀
Posisi tangan, cukup nyaman, menunduk sih…tapi ngga terlalu menunduk seperti Ninja RR Mono maupun R15, masih nyaman. Tangki juga nyaman didekap paha, ngga terlalu kecil, n ngga terlalu lebar seperti moge yang diatas 250cc, paasss!!!

Ok, untuk impresi secara statisnya sudah, next article MR lanjutkan untuk riding impressionnya ya…

MR contact
Email : motorrioblog @gmail.com
Google + : Motorrio