Libur bareng keluarga ke Bandung, dua hari nggak cukup!

Libur bareng keluarga ke Bandungmotorrio.com – Halooo…..halooo Bandung, ibu kota Pariyangan…., lirik lagu yang amat terkenal di seantero Indonesia, karena peristiwa Bandung lautan api. Dan Bandung terkenal ngga hanya karena peristiwa Bandung Lautan Api saja, Konferensi Asia Afrika, Gedung Sate, dan kawasan kota lama dengan jalan Braga-nya menjadi tujuan paling populer di Bandung. Kali ini artikel journey MR liburan bareng keluarga, ngga seperti biasanya yang turing bareng seperti ke BJBR Probolinggo bersama DSA

Yang MR sebut diatas hanya sebagian tujuan wisata di dalam kota Bandung, sedangkan tujuan wisata di luar kota Bandung, tepatnya di daerah Lembang malah jauh lebih banyak. Sebut saja Farmhouse, Dusun Bambu, Floating Market, Kawah Putih, gunung Tangkuban Perahu, wes….uakeeehh pokoke!! Dan itulah yang jadi alasan kenapa MR sekeluarga ingin berwisata ke Bandung, selain karena memang belum pernah holiday ke Bandung, alias baru pertama kali!!

Berangkat dari Surabaya naik kereta api dari Stasiun Gubeng Baru, sengaja MR pilih kereta pagi, Argo Wilis, supaya anak-anak MR bisa melihat pemandangan sepanjang perjalanan, supaya tidak bosan. Kalau ambil kereta malam kan ngga bisa melihat pemandangan, salah-salah ketemu pemandangan mistis 😂😂

Perjalanan sekitar 12 jam terasa cepat, karena memang Argo Wilis on time, baik berangkat dan sampainya di Bandung. Karena memang baru pertama kali ke Bandung, setibanya di Stasiun Bandung, kaya orang bego, ngga ngerti mau kemana n naik apa menuju ke hotel Fobu yang sebenarnya dekat banget dengan Stasiun, untungnya ketemu dengan driver carter yang enak dan akhirnya jadi pengantar ke lokasi wisata di Bandung.

Day One

Hari pertama MR sudah seting ke tiga lokasi sekaligus, Farmhouse, Dusun Bambu dan Floating Market. Pagi-pagi MR sekeluarga langsung menuju ke Farmhouse yang berjarak sekitar satu jam dari hotel MR menginap, berangkat jam 7 pagi, sampai lokasi jam 8, pas saat Farmhouse baru buka, jadi enak masih ngga terlalu ramai. Kalau bukan musim liburan, biasanya buka jam 9 pagi kata drivernya. Masuk ke lokasi bayar karcis 20ribu yang bisa ditukar segelas susu kita sudah bisa menikmati suasana santai dan adem di Farmhouse. Hanya, saat kita masuk ke wahana yang ada didalamnya kita harus bayar tiket lagi, seperti di lokasi foto bersama satwa

Lanjut kami menuju ke Dusun Bambu, yang diseting seperti taman safari, hanya disana-sini banyak tanaman bambu yang diatur rapi. Masuk juga bayar 25ribu, dan hampir sama, saat pulang kita bisa menukar tiket masuk dengan bibit tanaman hias yang disediakan di dekat pintu masuk. Wahana utama yang jadi jujukan yaitu danau buatan yang bisa dikelilingi dengan menumpang perahu yang bisa disewa selama 10 menit dan dihitung per orang, walaupun ngseindah Maldives, tapi ya anggap aja versi mininya 🤣

Oh iya sistem pembelian makanan dan minuman di kedua lokasi tersebut menggunakan kartu isi ulang e money ya jadi wajib punya kartu yang hanya bisa dipakai di dua lokasi itu saja ya.

Terakhir Floating Market, sebenarnya lebih mirip bangunan diatas air – yang berada diatas danau yang kira-kira dua-tiga kali lipat luasan danau dusun bambu – karena pertama bayangan MR sih seperti pasar di atas air seperti di Kalimantan, tapi ternyata hanya dermaga yang ditepinya ada penjual makanan berada diatas perahu, dan sistem pembayarannya memakai koin, jadi rada jadul gitu.

Day Two

Nah hari kedua kami hanya ke satu tujuan wisata saja, Kawah Putih, karena lokasi yang cukup jauh dan hari pertama sudah cukup melelahkan plus bertepatan hari Jumat, jadi MR kudu persiapan Jumatan juga. Sampai di lokasi pos masuk ternyata ada dua pilihan ke Kawah Putih, bawa mobil sendiri naik ke atas yang berjarak sekitar 4 km-an dan bayar 150ribu, atau naik angkot khusus yang bayarnya sekitar 15rb/org sekali jalan naik, klo turun ya bayar lagi, jatuhnya ya hampir sama aja sih karen kami berlima bersama driver.

Kawah putih amat menawan, dan bagi yang suka menginap ala rumahan bisa sewa villa yang banyak bertebaran disana. Enaknya lagi, sekarang harga villa udah ngga gelap lagi, bisa dicek via aplikasi Traveloka untuk harga sewa villa. Hanya ada yang wajib diperhatikan saat berada di lokasi Kawah Putih, MAKSIMAL HANYA BOLEH DI LOKASI 15 MENIT saja, karena asap belerang dikhawatirkan bakal mengganggu kesehatan organ pernafasan kita. Kebetulan saat selesai, dan adzan dhuhur berkumandang tanda sholat Jumat dimulai ada masjid di dekat lokasi parkir.

Selesai kami turun balik ke hotel Kedaton tempat menginap yang lokasinya pas didekat jalan Braga yang ikonik di Bandung. Malamnya?? Ya keliling jalan kaki ke jalan Braga, Tugu Asia Afrika, dan Alun-alun Bandung yang cukup luas.

Well, sebenarnya masih banyak yang wajib dikunjungi, namun waktu cuti yang hanya tiga hari artinya efektif hanya dua hari termasuk perjalanan berangkat dan pulang tak cukup untuk mengunjungi seluruhnya, next time perlu datang lagi ke Bandung!!

Advertisement

2 responses to “Libur bareng keluarga ke Bandung, dua hari nggak cukup!

  1. Sama Kaya ke yogya dua Hari ga cukup wkww

    Like

  2. jadi ingat pas waktu masih kuliah dulu liburan ke kawah putih bareng sama teman2. Karena pengen ngirit duit akhirnya jalan kaki dari lokasi parkiran di bawah 😀

    Like

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s