Tes Ride: Jajal Honda EM1: e, dari sisi desain dan ergonomi seperti apa ya?

Honda EM1: emotorrio.com – Boomingnya motor listrik di 2 tahun belakangan ini tak lepas dari kebijakan pemerintah Indonesia (dan juga pemerintah negara lain di dunia) yang menginginkan zero emission vehicle di dekade mendatang, yang artinya kalau di Indonesiakan, kendaraan harus nol emisi saat digunakan, alias tidak memakai bahan bakar fosil. Sebenarnya ada dua pilihan kendaraan zero emission, listrik dan hydrogen, namun untuk saat ini, teknologi kendaraan berbahan bakar hydrogen belum terlalu mumpuni, maka kendaraan listrik yang dipilih sebagai kendaraan zero emission.

AHM selaku produsen motor Honda di Indonesia tergerak untuk ikut mensukseskan gerakan ini dengan menghadirkan Honda EM1: e yang bisa dikata sebagai pelopor di antara pabrikan Jepang lainnya. Dan alhamdulillah MR, via Honda Delta Sari Agung (Honda DSA) Sidoarjo, diberi kesempatan tes ride Honda EM1: e selama 4 hari untuk merasakan langsung sensasinya.

DESAIN

Memiliki body yang compact, desain clean dan sederhana, ala desain mobil Honda saat ini, motor ini terkesan imut dan lucu, favorit cewek lah desainnya. Terbukti saat dijajal istri MR antar jemput sekolah anak yang masih SD, emak-emak berkomentar yang sama, imut dan lucu begitu lihat motor ini. Lampu depan sekilas mirip dengan Honda Genio, dengan LED lampu utama dan lampu jauh yang bersusun tumpuk. Lampu belakang yang unik, karena berbentuk tipis memanjang, namun terang benderang karena sudah LED.

ERGONOMI

Walaupun sekilas kalau dilihat Honda EM1: e ini dimensinya kecil, namun saat dikendarai terasa normal seperti matic kecil pada umumnya, feelnya mirip naik Yamaha Mio gen 1, compact, dan boncenger masih nyaman karena jok yang empuk masih bisa menampung boncenger dengan sempurna, ngga kaya Mio, dimana joknya sempit dan agak pendek.

Untuk size MR yang 178cm 90kg, saat naik motor ini, posisi duduk agak rendah, sehingga kaki kurang nyaman, sekilas feelnya seperti duduk di dingklik, agak tenggelam, karena memang kaki MR agak panjang, jadi ingat waktu jajal Suzuki Karimun Estilo di pameran, kaki mentok di dashboard, walaupun jok pengemudi udah dimundurin mentok!

Tapi ketika dijajal istri yang tingginya 155cm, dia nyaman banget, artinya secara ergonomi Honda EM1: e lebih cocok untuk yang tinggi badannya sekitar 160an cm, walaupun saat MR jajal ya nyaman-nyaman saja. Jok yang empuk, nyaman saat dipakai jarak pendek, namun jadi sedikit kurang nyaman saat dipakai jarak agak jauh, tipikal khas jok empuk.

Untuk dua aspek lain, yaitu impresi saat berkendara dan proses charging ulang baterai kita bahas di artikel selanjutnya ya…..

Leave a comment