Test ride Piaggio Vespa S125 – motorrio.com – Vespa, hampir semua orang pernah tahu atau paling ngga dengar nama Vespa. Padahal Vespa sebenarnya sub brand dari Piaggio, merek otomotif dari Italia, yang terkenal dengan produk motor scooternya. Kali ini MR berkesempatan untuk menjajal salah satu seri scooter Vespa, tepatnya seri S125 yang bermesin injeksi 125cc dengan tiga katup milik konco plek MR, Cak Chimky.
Pilihan warna Vespa S125
Motor yang MR test ride berkelir Matt Yellow alias kuning dop ini memang tampak mencolok dan ngejreng. Sebenarnya ada dua pilihan warna, Matt Blue dan Matt Yellow, yang sama-sama ngejreng dan doff.
Desain klasik modern
Desain klasik khas Vespa yang menyadur Vespa 50 Special dan Vespa Primavera di era 1970-an masih dipertahankan, terlihat pada konsol spidometer yang diisi dua bulatan yang berisi penunjuk kecepatan dengan bercover plat chrome menambah kesan klasik. Satu-satunya sentuhan modern di konsol spidometer hanyalah jam digital, tepat dibawah spidometer dan diantara jajaran lampu indikator.
Bodi logam berpadu plastik dan desain membulat ala Vespa lawas, plus headlamp berdesain kotak menambah kesan klasik. Dan jangan lupakan suspensi depan yang berdesain ala roda pesawat, khas Vespa! Begitupula saat kita membuka jok, lubang pengisian BBM masih menggunakan tutup tangki yang untuk membukanya perlu diputar karena menganut sistem ulir, model lawas puol!
Underseat storage dibawah jok cukup luas dan bisa melahap helm half face dengan mudah, cukuplah membawa barang belanjaan seabrek, dan gloves pocket di kanan kiri dek depan cukuplah untuk meletakkan barang kecil yang bisa diambil segera.
Performa
Saat MR coba ajak jalan-jalan, performa mesin injeksi 125cc yang disematkan di bodi metal Vespa S125 terasa biasa saja. Bobot bodi yang lebih berat dari motor Jepang sekelas yang bodinya didominasi plastik, membuat mesin dipaksa bekerja lebih keras, dan akhirnya tarikan terasa lebih lambat jika dibandingkan dengan skutik Jepang.
“Padahal untuk rollernya sudah diganti dengan part racing TDR yang lebih ringan, 16 gram – dari aslinya yang 19 gram, tapi masih berat tarikannya,” ungkap Cak Chimky selaku ownernya.
Tapi memang Vespa S125 bukan buat kebut-kebutan yo Cak…ini skutik buat JJS, alias jalan-jalan santai, namanya aja skutik retro.
Riding sensation
Untuk riding sensationnya, motor ini enak banget riding positionnya, tegak, santai dan jok lebar. Cuman minusnya, busa jok terasa agak keras dan sedikit terlalu lebar, jadi kaki terpaksa agak melebar, sehingga kaki jadi tidak menapak sempurna ke tanah, alias jinjit padahal postur MR 183cm lho!
Tapi begitu jalan, wes nyantai banget, stabil, plus jadi pusat perhatian, tinggal mengatur kekerasan suspensi belakang agar pas dengan yang diinginkan. Ban 10 inch sudah cukup, karena dibekali ban lebar, jadi jalan berlubang bisa diatasi, walaupun menurut Cak Chimky, lebih pas kalau pakai ban diameter 12 inch.
Kesimpulan
Setelah seharian bersama Vespa S125, bisa MR simpulkan secara pribadi, kalau motor produksi Piaggio ini memang ditujukan untuk bikers yang suka tampilan retro dan tak terlalu mementingkan performa yang ciamik soro, karena memang kalau MR punya motor ini, bakalan MR ajak jalan-jalan santai dan bukan buat kebut-kebutan.
Namanya aja motor santai, yang diperlukan ya kenyamanan plus motor yang eye catching, bisa jadi pusat perhatian!
Pingback: Kawasaki W175 SE test ride, back to 80’s…. | motorrio