Honda CB150X – motorrio.com – Riding Experience hari ini gagal MR ikuti, karena ada kendala di mobil saat balik ke Surabaya dari Situbondo, sehingga terpaksa MR tinggal di rumah teman lama di Probolinggo. Dan untungnya teman lawas MR di Datsun, Om Johan yang juga doyan turing sempat mampir n jajal Honda CB150X.
Oh iya, Om Johan secara perawakan tingginya hampir sama dengan MR, walaupun lebih tinggi dia sekitar 5-10 cm an alias lebih jangkung. Nah gimana impresi Om Johan yang disampaikan via WA simak dibawah ini ya ….
“Sudah testride cb150x nya tadi om Rio. Buat riding dalam kota, Bagi saya Stangnya cukup enak kalau dipakai di kemacetan. Bodi enteng dan balance. Skok depan empuk nya agak kebangetan, jadi kalau rem mendadak jangan sampai stang sampai ketekuk karena hampir dipastikan jatuh motornya. Skok belakang secara settingan std enak buat boncengan atau pakai box, kalau sendirian agak ga imbang depan empuk belakang rada stiff.
Untuk dipakai turing bagi saya yang tinggi 187cm, terlalu mepet ke badan untuk dibuat turing. Jadi bakal ada keluhan pinggang sakit karena posisi riding tegaknya lebih ke arah kebelakang atau badan melengkung. kalau buat saya stangnya kurang ke depan (mungkin karena masalah badan dan tangan yang panjangnya abnormal). Jok kerasnya ala honda (memang ga sekeras versys 250) bakal buat pantat panas untuk riding diatas 2 jam. Untuk manuver, ini motor top heavy. Jadi kalau bensin penuh agak susah balik dari kiri ke kanan. Posisi kaki kurang rileks, tapi balik lagi ke postur ya.
Tapi overall.. cukup menjanjikan dengan sedikit ubahan di sana sini.
Tinggal 1 lagi ganjalan hati, yaitu seringnya rangka patah.”
Nah, Om Johan yang biasa pakai Kawasaki Versys 650 gen 2 , dan ngevlog di channelnya Hayuk touring , diawal rilis CB150X sempat juga menanyakan tentang rangka patah ini karena temannya ada yg punya CB150R rangkanya sempat patah juga, dan setelah dibenerin dijual, so akhirnya rada trauma.
Saat prescon sempat ditanyakan oleh rekan-rekan blogger dan media yang hadir mengenai hal ini dan jawaban dari pihak MPM Honda karena penerapan aksesoris motor (biasanya engine protector) yang kurang pas, bisa terlalu kencang saat dipasang atau penempatannya yang kurang tepat.
Ini tugas dari Honda untuk meyakinkan para turing rider bahwa memang rangka CB150X sudah tidak gampang patah seperti beberapa kasus sebelumnya di CB150R, walaupun sebenarnya di motor pabrikan lain dengan rangka model trellis begini juga ada kasus patah.
Btw sekilas kalau MR jadi ambil motor ini, berarti kudu sedikit dimodifikasi seperti saran Om Johan karena memang secara postur tubuh mirip, walaupun masih lebih berat bobotnya MR hehehehe…..
Pingback: Impresi sekilas Honda CB150X dari rider doyan turing, gimana hasilnya? - Jatimotoblog