
Gerbang tol Waru sebagai awal tol fungsional Waru – Kertosono
motorrio.com – Di Idul Fitri 1 Syawal 1438 H ini MR sekaligus mengucapkan Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin, mungkin selama berkecimpung di dunia tulis menulis pernah ada yang kurang berkenan mohon dimaafkan. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pun MR mudik ke Nganjuk, mengunjungi mertua, karena otang tua MR sendiri ada di Sidoarjo jadi mudiknya ya ke mertua 🙂
Dan pada mudik tahun 2017 ini sekaligus MR ingin mencoba tol Surabaya – Kertosono yang dibuka khususon dalam rangka Idul Fitri 1438, penasaran apa benar bisa secepat yang diberitakan. MR masuk tol Waru – sebagai pintu masuk awal tol Surabaya – Kertosono – tepat jam 06.00 saat tol mulai dibuka.
Lokasi awal tol ini dimulai dari bundaran Waru naik ke tol arah Gresik, dan mengikuti petunjuk yang mengarahkan ke pintu masuk tol Waru yang terbilang darurat. Bayar IDR 1.500, perjalanan dilanjutkan ke gerbang tol Mojokerto selama sekitar 50 menit. Jalannya sendiri sudah cukup bagus kalau menurut MR karena sudah dicor beton semua sampai dengan gerbang tol Mojokerto.
Hanya yang perlu diperhatikan adalah kecepatan maksimal dari kendaraan yang 40 km/jam banyak yang tidak mematuhi, karena memang kondisi jalan lengang dan sudah lumayan bagus. MR coba mengikuti kecepatan maksimal karena kondisi prasarana jalan yang masih darurat, plus banyak perlintasan jalan desa jadi perlu ekstra hati-hati.
Di gerbang tol Mojokerto MR harus antri sejauh 800 meter karena gerbang yang buka hanya dua dari tiga yang tersedia, berbiaya IDR 19.500, yang merupakan tarif termahal di ruas tol ini. Nah di ruas tol ini, pengendara wajib lebih hati-hati karena banyak ruas tol yang memiliki beda tinggi jalan, yang umumnya terdapat di bawah jembatan penyeberangan melintasi ruas tol yang banyak terdapat disepanjang jalur Mojokerto – Kertosono.
Dan jika pengendara memacu kendaraan lebih dari 40 km/jam, dijamin bakalan kaget, karena beda tingginya lumayan, sekitar 20 cm. Lanjut ke gerbang tol Bandar sebagai gerbang tol terakhir sebelum Kertosono, dengan biaya IDR 11.000, tepat jam 07.48.
Usai melewati gerbang tol Bandar baru terlihat kondisi tol yang benar-benar “fungsional”, dalam arti belum sepenuhnya jadi, ada yang baru dicor beton separuh ruas saja, separuhnya masih tanah, dan diakhir ruas Kertosono melewati dua jembatan darurat yang bikin deg deg ser.
Sekeluarnya di Kertosono kita diberi dua pilihan, belok kanan keluar Kertosono atau belok kiri ke jalan alternatif arah Madiun – Solo. Karena tujuan MR ke Nganjuk ya MR pilih ke kiri.

Total biaya yang harus dibayar tol Waru – Kertosono
Tol yang dibuka sampai 27 Juni 2017 untuk arus mudik ke arah Kertosono dan 28 Juni ke arah Surabaya membutuhkan total waktu yang diperlukan untuk sampai di Kertosono hanya 1 jam 48 menit dengan biaya IDR 32.000, cukup sebanding dengan waktu dan kemacetan yang bisa dihindari jika kita melewati jalur normal Surabaya – Kertosono, worthed lah.
You must be logged in to post a comment.