Honda Supra GTR150, daily test review (2)

image

image

motorrio.com – Setelah kesan positif yang MR dapat dari Supra GTR150, ternyata ada beberapa sektor yang perlu perbaikan kalau menurut MR pribadi. Mau tau? Monggo disimak ya…..

Desain

image

Banyak yang bilang kalau desain muka dan buritan – kecuali desain samping ya –  GTR150 ini terlalu “biasa”, alias kurang eye catching, karena sekilas garis desainnya mirip denganHonda Revo generasi akhir. Tapi mungkin justru inilah yang jadi kekuatan tersembunyinya, karena rival mungkin kaget kok Revo bisa kenceng dan mengejar, tapi sekali dilibas baru ngeh kalau itu Supra GTR150.

image

Contoh paling nyata MR alami saat memarkir GTR150 di kantor, kebetulan ada rekan-rekan MR sedang sarapan disebelah tempat parkir GTR150. Ajaibnya setelah sekitar 30 menit MR tinggal, mereka tidak menyadari kalau itu GTR150 andai tidak MR beritahu saat mau pulang, malah dikiranya itu Revo!! 😀

Fitur

No underseat luggage

image

Saat kita riding tanpa membawa tas, bakalan kesulitan kalau membawa barang, karena dibawah jok yang biasanya ada secuplik ruang untuk sekadar menaruh jas hujan ponco, tidak ada sama sekali!! Karena tepat dibawah jok rider ada filter udara yang memakan ruang bawah jok, tapi oleh Honda sudah dibekali beberapa aksesoris resmi yang berfungsi sebagai pengganti tempat barang.

Rearlamp non-LED

image

Lampu rem belakang yang desainnya juga terbilang biasa, ternyata masih menggunakan bohlam biasa, bukannya LED, sehingga menambah kesan “biasa” secara fitur dan desain.

No passing lamp switch

image

Seperti kebanyakan underbone pada umumnya, switch pass tidak ada, padahal menurut MR seharusnya disematkan di panel setang, layaknya motor sport, apalagi GTR150 diseting sebagai motor Adventure, yang mestinya bakalan sering berjalan jauh, dimana switch pass bakalan penting jika rider mau menyalip kendaraan atau sekedar memberi tanda pada kendaraan lain.

Ground Clearance (GC)

image

Ketinggian jok yang menurut MR diatas CBR150R terbaru, harus ektra hati-hati kalau terpaksa harus berhenti di lalu lintas Surabaya yang stop and go, karena kaki menapak aspal. Dan untuk yang bertinggi dibawah 170cm sepertinya perlu lebih ekstra, karena bakalan jinjit, walaupun ini sekedar faktor adaptasi saja.
Tapi GC  yang tinggi memang diperlukan saat GTR150 beraksi di alam sebenarnya, Adventure!!

Suspensi belakang

image

Jujur menurut MR pribadi, suspensi monoshock belakang rada membingungkan, karena saat dipakai sendirian, terasa agak keras, namun saat dipakai berboncengan, terasa pas, baik kekerasannya maupun bantingannya saat melibas jalanan tidak rata.

image

Kemungkinan jika dipakai adventure beneran dengan menggotong side box and top box bisa jadi kompensasi pengganti boncenger, alias bantingannya bisa lebih empuk.

Beberapa faktor diatas jika diperbaiki oleh Honda, bisa menjadikan Supra GTR150 lebih superior jika dibandingkan kompetitornya, karena secara umum, GTR150 sudah cukup mumpuni jika dibandingkan dengan kompetitor sekelas.

MR Contact
Email : motorrioblog@gmail.com
Twitter : @motorrioblog
BBM Channel : C0037538A
Google+ : motorrio
You tube : motorrio rio
Instagram: motorrioblog
Auto blog : http://www.bikesandcarsworld.wordpress.com

Advertisement

4 responses to “Honda Supra GTR150, daily test review (2)

  1. itu revonya bagus om :v swap engine ama CBR ya wjwkwjwjw

    Like

  2. Plastiknya bikin sedih…

    Like

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s