All New CBR150R in daily riding, sensasi balap-harian!!

motorrio.com – To be honest, ini pertamakali MR bisa “memiliki” motor sport fairing seumur-umur, walaupun arti memilikinya adalah sementara, hanya seminggu saja, tapi namanya first time selalu saja ada kesan yang tak terlupakan. Walaupun untuk pertama kali mengendarai motor sport fairing sudah terjadi saat Gathering blogger Jatimotoblog – MPM dari Surabaya ke Papuma, Jember, namun kali ini MR bisa merasakan bagaimana kondisi saat riding di kondisi jalan macet, lancar, stop and go dari Sidoarjo ke Surabaya, lokasi kantor MR,  plus rencananya MR bakalan test middle trip ke Malang yang berjarak tempuh 2 jam perjalanan dari rumah MR di Sidoarjo.

Ergonomi

Seperti pernah MR ulas di tulisan sebelumnya – review singkat All New CBR150R bersama Otobalancing – bahwa MR penasaran dengan ergonomi motor ini,  karena dari pengalaman short riding malam itu, MR merasakan bahwa posisi berkendaranya untuk size MR yang 183 cm/ 75kg saat ini, tidak terlalu merunduk yang menyiksa, namun cenderung sedikit lebih tegak. Dan tibalah saatnya MR menjajal kebenaran impresi singkat tersebut, yang cukup benar. Saat berkendara dari MPM Sedati, tempat MR mengambil motor, sampai rumah MR yang berjarak sekitar 30 menit perjalanan, MR merasakan bahwa riding position si putih lebih merunduk dari yang MR kira!!

Otomatis lengan dan pergelangan tangan MR terasa pegal, tapi ini mungkin karena belum terbiasa mengendarai motor dengan posisi racy yang merunduk, karena sehari-hari MR mengendarai Honda Verza 150 milik kantor yang memiliki riding position tegak dan santai. Ditambah kondisi jalanan sore hari itu amat padat dan otomatis kondisi jalanan mmenjadi stop and go, tambah berasa deh pegalnya. Amazing-nya, rasa pegal itu semakin menghilang seiring dengan seringnya MR mengendarai All New CBR150R, alias masa adaptasi sudah sukses!!

Akselerasi

Memang pantas kalau motor ini disebut motor sport andalan Honda di kelas  150cc, karena dari segi akselerasi cukup bikin MR terpesona, temasuk mudah untuk diajak berakselerasi saat akan menyalip kendaraan didepannya, eces!! Yang bikin WOW lagi adalah torsinya yang mumpuni di putaran bawah, tidak seperti motor yang murni sport, yang biasanya hanya mumpuni di putaran atas saja, namun loyo di putaran bawahnya. Mesin 150cc DOHC 6 speed-nya enteng saja berkitir dari putaran 3000 rpm ke limit 11.000 rpm disaat limiter bekerja, yang berakibat mesin tersendat-sendat, minta untuk segera mengganti gear keatasnya.

Manuver

Ini salah satu sisi yang paling MR sukai dari motor ini, walaupun memiliki akselesari yang mumpuni, namun Honda tetap mempertimbangkan segi kelincahan bermanuver. Saat kita ingin bermanuver cepat dan mendadak, motor terasa mudah dan ringan dikendalikan, tentunya amat berguna saat kita berkendara di jalanan kota seperti Surabaya yang berkarakter stop and go plus crowded yang kadang perlu pengereman mendadak maupun menghindari halangan di  jalan.

Secara keseluruhan sih cukup memuaskan, walaupun memang ada beberapa hal yang perlu MR coba lebih lanjut, seperti sensai saat berboncengan dan riding middle trip ke Malang seperti yang MR rencanakan. Stay tuned…..