Kenapa Indonesia ngga bisa ngadain race MotoGP?? David Emmet thinks

Mazbro n mbaksis, menarik sekali pemikiran David Emmet yang dipublish di MotoMatters hari ini mengenai pemikirannya kenapa kok race MotoGP tidak bisa dihelat di Indonesia. Selain menarik juga memalukan kalau MR bilang sih,

gimana ngga, wong salah satu faktor yang bikin MotoGP urung dihelat di Indonesia adalah merajalelanya korupsi di Indonesia!!

Bahkan Davidpun mengikuti berita terbaru sampai saat ini yang masih menjadi topik hangat di Indonesia, yaitu pertarungan antara Polri versus KPK, yang menjadi keheranan David, kok bisa aparat Kepolisian sampai terlibat kasus korupsi sedemikian rupa, sampai KPK yang seharusnya memberantas korupsi malah para pimpinannya didakwa korupsi juga oleh Polri, sampe segitunya mazbro n mbaksis!!

Namun, David menegaskan, sebenarnya bukan masalah korupsi yang menjadi persoalan utama dengan tidak dihelatnya MotoGP di Indonesia, selain ketiadaan sirkuit yang memadai untuk perhelatan race motorsport Internasional,  namun kebih ke arah politik. Kenapa? Karena satu hal, yaitu tidak adanya tokoh politik yang doyan dan mendukung olahraga otomotif!!. Jika mazbro n mbaksis ingat dengan sosok Tommy Soeharto dan juga Tinton Suprapto, dimana keduanya adalah tokoh otomotif di era Soeharto (yang notabene adalah ayah Tommy) yang berperan besar dalam pembangunan sirkuit Sentul, yang merupakan sirkuit Internasional satu-satunya di Indonesia sampai dengan saat ini, mereka berhasil menyelenggarakan balap motor GP500 di tahun 90-an di sirkuit kebanggaan Indonesia tersebut.

Hubungannya dengan politik, jelas, karena mereka, utamanya Tommy adalah tokoh politik terkemuka, dan dengan kekuasaannya mampu melakukan apa saja, contohnya menyelenggarakan race GP500 itu. Contoh yang diambil adalah Argentina, sama-sama negara korup, tapi karena tokoh politik di pemerintahannya mau menyelenggarakan MotoGP dan reli Dakar, tentunya dengan perhitungan ekonomis, maka terselenggaralah event tersebut, dan cukup sukses!! Padahal secara penjualan motor, jauh dibwaha Indonesia yang mencapai sekitar 8 juta unit per tahunnya!!

Selain itu juga ada faktor bahwa MotoGP hanya dianggap sebagai olahraganya anak muda, padahal sebenarnya banyak juga penggemarnya yang berusia tidak muda lagi, iya ngga mazbro n mbaksis??

Sekarang para pecinta otomotif, utamanya MotoGP harus menunggu kemunculan sang Dewa penyelamat motorsport Indonesia, karena sesungguhnya, Dorna dan Honda sebagai pemeran utama di MototGP pun sudah gatal untuk menyelenggarakan MotoGP di Indonesia, dengan segenap potensinya dari Sabang sampai merauke…………namun sampai kapan??????