Rasulullah takut jika gerhana, ada apakah???

image

Eclipse from Paiton sent by Om Sugeng, taken by Onny

.
motorrio.com – Gerhana matahari total hari ini disambut gegap gempita oleh manusia seluruh dunia. Namun MR terhenyak ketika mendapat sharing dari Mbah Wiro via grup WA Jatimotoblog dan baru mengetahui bahwa saat gerhana matahari maupun bulan, Rasulullah amat “ketakutan”, dan bahkan tidak mampu menyembunyikan “ketakutannya” dan langsung menuju masjid dan sholat dua raka’at demikian panjang!! Ada apa gerangan?? Monggo kita simak berikut sharing berikut ini…

Rasulullah Takut Akan Gerhana, Tapi Umatnya Malah Menyepelekan.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

.

Ketika Madinah terjadi gerhana matahari, ketahuilah bahwa Rasulullah merasa takut dan segera mengajak umat Islam untuk shalat di mesjid.  Meskipun beliau adalah manusia yang paling mengetahui segala sesuatunya [ lewat ijin Allah ] tapi Rasulullah tidak menunjukkan sikap yang tenang ketika terjadi gerhana.

Sebaliknya, Rasulullah malah waspada.  Beliau takut dan khawatir akan terjadi kiamat.

Lihatlah, sungguh berbeda dengan sikap umat [ Islam ] sekarang ini.  Merasa teknologi sudah demikian canggihnya, sehingga menganggap peristitwa gerhana [ matahari atau bulan ] adalah sebuah peristiwa alam ‘biasa’ yang tidak perlu disikapi apapun.  Jika Rasulullah takut, umatnya malah gembira.  Jika Rasulullah waspada, umatnya malah sibuk berencana foto selfie.  Jika Rasulullah khawatir akan terjadi kiamat, umatnya malah larut dalam rencana pesta gemerlap.

Astagfirullah.

Akan jadi apakah umat ini jika sikap Rasulullah tidak menjadi teladan bagi kita?  Janganlah kita merasa sok lebih pintar, sok lebih hebat, lebih canggih ketimbang jaman Rasulullah.

Meskipun jaman Rasulullah belum ada satelit luar angkasa, belum ada teropong bintang, bahkan belum ada mobil.  Tapi ketahuilah, ilmu yang dimiliki Rasululah adalah yang paling luas, dalam dan lengkap yang pernah dimiliki oleh manusia.

Kita hanya tahu peristiwa gerhana matahari hanya dalam perspektif ilmu pengetahuan.  Tapi apa kandungan peristiwa dibalik semua itu, kita buta sama sekali.  Kita tidak punya ilmu sedikitpun untuk menyingkap tabir dibalik peristiwa gerhana yang terjadi di tahun 2016 ini.  Mengapa gerhana tidak terjadi tahun sebelumnya, atau mengapa tidak 4 tahun lagi ?

Jawabannya bukan hanya persoalan science.  Tapi sesungguhnya ada sesuatu yang menyelimuti hal itu, yang tidak kita ketahui.  Ada ‘suatu pesan’  yang hendak disampaikan Allah Ta’ala dari peristiwa gerhana ini.

Sesuatu yang menyelimuti itulah yang diketahui oleh Rasulullah, sehingga beliau merasa khawatir, takut dan waspada.  Dan sebagai solusi dari ketakutan beliau, Rasulullah melakukan shalat kusuf,

Sungguh, Nabi Takut Akan Gerhana

عَنْ أَبِى مُوسَى قَالَ خَسَفَتِ الشَّمْسُ فِى زَمَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَامَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ حَتَّى أَتَى الْمَسْجِدَ فَقَامَ يُصَلِّى بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ مَا رَأَيْتُهُ يَفْعَلُهُ فِى صَلاَةٍ قَطُّ ثُمَّ قَالَ « إِنَّ هَذِهِ الآيَاتِ الَّتِى يُرْسِلُ اللَّهُ لاَ تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُرْسِلُهَا يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ

Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu menuturkan, ”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri, ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sedemikian rupa.”

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam lantas bersabda,”Sesungguhnya ini adalah tanda tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti hamba hambaNya. Jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdoa dan memohon ampun kepada Allah.”

An Nawawi rahimahullah menjelaskan mengenai maksud kenapa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam takut, khawatir terjadi hari kiamat. Beliau rahimahullah menjelaskan dengan beberapa alasan, di antaranya:

Gerhana tersebut merupakan tanda yang muncul sebelum tanda tanda kiamat seperti terbitnya matahari dari barat atau keluarnya Dajjal. Atau mungkin gerhana tersebut merupakan sebagian tanda kiamat.

Hendaknya seorang mukmin merasa takut kepada Allah, khawatir akan tertimpa adzab-Nya. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam saja sangat takut ketika itu, padahal kita semua tahu bersama bahwa beliau shallallahu ’alaihi wa sallam adalah hamba yang paling dicintai Allah.

Lalu mengapa kita hanya melewati fenomena semacam ini dengan perasaan biasa saja, mungkin hanya diisi dengan perkara yang tidak bermanfaat dan sia-sia, bahkan mungkin diisi dengan berbuat maksiat.

Siapa yang  tahu peristiwa ini ternyata  adalah tanda datangnya bencana atau adzab ?  Atau tanda semakin dekatnya hari kiamat, misalnya dengan semakin lemahnya tembok yang mengukung Ya’juj dan Ma’juj ?  Atau akan semakin keringlah sungai Eufrat di Iraq ?

Sesungguhnyam, ada ‘pesan’ apakah yang hendak disampaikan Allah Ta’ala dari peristiwa gerhana ini ?

Tidak patutlah umat Nabi Muhammad menyambut gerhana [ matahari atau bulan ] dengan suka cita.  Karena tuntunan Rasulullah menyuruh kita untuk menghadapi gerhana dengan mempertebal keimanan, dan terus menerus berzikir mengingat Allah.  Kita tidak tahu bencana apa sesungguhnya yang tengah menanti kita, tapi kita pasrahkan semuanya kepada Allah Ta’la.

Perbanyaklah dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan bentuk ketaatan lainnya.  Dan bukannya malah berpikir untuk foto selfie atau mengagumi peristiwa gerhana itu sendiri.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)

Wallahu a’lam bishowab

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ♥ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ♥ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ♥ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ♥ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

MR Contact
Email : motorrioblog@gmail.com
BBM Channel : C0037538A
Google+ : motorrio
You tube : motorrio rio
Instagram: motorrioblog
Auto blog : http://www.bikesandcarsworld.wordpress.com

10 responses to “Rasulullah takut jika gerhana, ada apakah???

  1. fenoma manusia jadinya.. hehe

    Like

  2. Apakah Rasulullah takut dengan kiamat…!!!???? ,.. yang ditakutkan beliau kira kira adalah kesiapan umatnya yang belum siap untuk menghadapi kiamat.

    Like

  3. kok nggak sama hadisnya? tidak ada keterangan nabi ketakutan.

    547. Abu Bakrah berkata, “Kami berada di sisi Rasulullah lalu terjadi gerhana matahari. Maka, Nabi berdiri dengan mengenakan selendang beliau (dalam satu riwayat: pakaian beliau sambil tergesa-gesa 7/34) hingga beliau masuk ke dalam masjid, (dan orang-orang pun bersegera ke sana 2/31), lalu kami masuk. Kemudian beliau shalat dua rakaat bersama kami hingga matahari menjadi jelas. Beliau menghadap kami, lalu bersabda, ‘Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua dari tanda-tanda kekuasaan Allah, dan sesungguhnya keduanya (2/31) bukan gerhana karena meninggalnya seseorang. Akan tetapi, Allah ta’ala menakut-nakuti hamba-hamba-Nya dengannya. Oleh karena itu, apabila kamu melihatnya, maka shalatlah dan berdoalah sehingga terbuka apa (gerhana) yang terjadi padamu.'” (Hal itu karena putra Nabi saw. yang bernama Ibrahim meninggal dunia, kemudian terjadi gerhana. Lalu, orang-orang berkomentar bahwa gerhana itu terjadi karena kematian Ibrahim itu. Hal ini lantas disanggah Rasulullah dengan sabda beliau itu.)

    548. Abu Mas’ud berkata, “Nabi bersabda, ‘Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena meninggal (dan hidupnya 4/76) seseorang. Tetapi, keduanya adalah dua dari tanda-tanda dari kebesaran Allah. Apabila kamu melihatnya, maka berdirilah untuk mengerjakan shalat gerhana.'”

    549. Ibnu Umar mengatakan bahwa ia memberi kabar dari Rasulullah, bahwa matahari dan bulan tidak gerhana karena meninggal dan hidupnya seseorang. Tetapi, keduanya adalah tanda-tanda kekuasan Allah. Apabila kamu melihatnya, maka shalat gerhanalah.

    550. Al-Mughirah bin Syubah berkata, “Terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah pada hari meninggalnya Ibrahim. Orang mengatakan, ‘Matahari gerhana karena meninggalnya Ibrahim.’ Lalu Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya matahari dan bulan (adalah dua dari tanda tanda kebesaran Allah 2/30). Keduanya tidak gerhana karena meninggal atau hidupnya seseorang. Apabila kamu melihatnya, maka shalatlah (gerhana) dan berdoalah kepada Allah sehingga ia menjadi cerah kembali.'”

    Like

  4. Salah satu riwayat, menyebutkan bahwa Rasulullah SAW meluruskan pemahaman orang-orang tentang gerhana, karena dikaitkan dengan kematian manusia, atau peristiwa lainnya. Al-Mughirah bin Syuaib berkata: “Pada masa Nabi Muhammad SAW pernah terjadi gerhana matahari, yaitu di hari meninggalnya putera beliau, Ibrahim.” Orang-orang lalu berkata: “Gerhana matahari ini terjadi karena meninggalnya Ibrahim!”, Maka Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya , matahari dan bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, shalat dan berdoalan kepada Allah” (Shahih Bukhari, 985).

    yang saya pahami dari hadist yang disampaikan Abu Musa r.a, bahwa Rasulullah khawatir umatnya percaya hal2 berbau tahayul. oleh karena nya Rasulullah menyuruh umatnya agar mengingat Allah SWT, dengan melakukan shalat. jika umat Islam percaya hal2 yang berbau tahayul, khawatir menjadi musyrik, khawatir Allah SWT murka dan kiamat disegerakan.

    Rasulullah telah menggambarkan tanda-tanda kiamat,
    Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Segeralah beramal baik sebelum terjadi enam tanda kiamat. Yaitu, matahari terbit dari arah ia terbenam, dajjal, asap tebal, satwa melata bicara (dabbah), petaka (kematian spesifik) perorangan, dan petaka umum (kiamat besar).” (HR Ahmad).

    kemudian : sikap seorang muslim harus seperti apa ?
    sesuai dengan yang tertera pada QS:Ali Imran | Ayat: 191
    (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

    jadi menurut saya, bahwa peristiwa gerhana ini adalah momentum untuk mempertebal keimanan kepada Allah SWT, dengan menyaksikan tanda2 kebesaran Allah SWT. menurut saya tidak ada yang salah dengan menyaksikan gerhana (salah satu tanda2 kebesaran Allah SWT).
    momentum yang baik juga untuk mengajarkan ke pada Anak2 kita yang masik kecil2, untuk menjelasakan tanda2 kebesaran Allah SWT.

    sesuai dengan
    a. QS:Luqman ayat 25
    Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”. Katakanlah: “Segala puji bagi Allah”; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
    b. QS: An-Nahl: 12
    Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya.
    Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya)”
    c. QS: Fushshilat: 37
    Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kalian sujud (menyembah) matahari maupun bulan,
    tapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika memang kalian beribadah hanya kepada-Nya.

    mohon dikoreksi jika saya salah

    Referensi :
    1. Gerhana
    http://www.nu.or.id/post/read/66378/gerhana-kala-zaman-nabi
    http://www.republika.co.id/berita/koran/opini-koran/16/03/07/o3nygb12-gerhana-dan-sunah-nabi
    2. Kiamat
    http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/12/20/mfbe54-ini-enam-tanda-kiamat-menurut-rasulullah-saw

    Like

Leave a comment