motorrio.com – Kok ga laku sih….?? Mungkin itu yang jadi pertanyaan Kawasaki sendiri, dan para pemerhati otomotif, utamanya roda dua akan nasib Kawasaki 200NS (dulu Pulsar 200NS) yang memang mengenaskan di Indonesia!! Digadang-gadang sebagai kompetitor Yamaha Vixion, dengan harga setara dan mesin 200cc yang powerfull berkat campur tangan KTM Austria, tampaknya belum mampu menggoyahkan dominasi Vixion sebagai raja motor sport kelas 150-200cc. Keadaan yang kontradiktif dengan apa yang terjadi sebelum launching 200NS, puluhan foto spyshot, tes ride rahasia oleh rekan-rekan klub Pulsar, bahkan penampakan utuhnya di daerah Sumatera sebelum peluncuran resminya, seakan menjadi euforia saat itu.
Namun apa lacur, ternyata semua itu sudah dirusak dari awal oleh nama Bajaj yang dibawa oleh 200NS, yang seperti kita ketahui bersama bahwa tiba-tiba saja Bajaj hengkang dari Indonesia dan meninggalkan image “tidak bertanggungjawab” akan nasib motor Pulsar series yang telah dijualnya di sini. Padahal kalau mau jujur, Bajaj Pulsar adalah motor yang nyaman dikendarai. MR sendiri sempat tes ride singkat dengan Pulsar 135LS yang saat itu dilaunching di Plaza Surabaya, dan sempat kesengsem untuk meminangnya.
Walaupun Kawasaki sudah berusaha mengubah image dengan menghilangkan nama Bajaj di 200NS, namun tampaknya image jelek Bajaj sudah terlanjur merasuk di benak para calon pembelinya. Ditunjang pula dengan ketidakseriusan Kawasaki sendiri dalam pemasarannya, lengkaplah sudah penderitaan 200NS!! Bayangkan, dealer sebesar Surapita Unitrans Jemursari yang hanya ditarget menjual enam buah 200NS dalam sebulan, hanya mampu menjual empat buah saja, itupun sudah disambur embira, karena perjuangan yang harus dilalui para sales untuk menjualnya cukup bikin puyeng, berbeda 180 derajat dengan Kawasaki KLX150 yang jauh lebih mudah penjualannya dibanding dengan 200NS, sampai-sampai mengadakan program untuk menghabiskan stok 200NS yang tersisa!!
Dari sini sebenarnya bisa ditarik kesimpulan, bahwa produk bagus, baik secara desain maupun kualitas, belum tentu laku, karena perlu dikombinasikan dengan brand image yang bagus dari produk tersebut. Sedangkan produk yang secara desain dan kualitas rata-rata, bakalan bisa sukses apabila ditunjang dengan brand image yang excellent, wajar jika akhirnya Kawasaki tidak mau memasukkan Pulsar 200RS full fairing, karena trauma dengan history 200NS!!
Kasihan . . . Ora payu
LikeLike
sayang bener. di indonesia ini memang banyak motor apik dan powerful tp ora payu macam si 200 ns ini, cs1, fxr. kebanyakan sih bukan hanya krn brand image, tp jg timingnya yg kurang tepat + atpm ogah2an ngurusinnya. bisa jadi kalau p200ns ini sekarang ga laku, tp 5 atau 10 thn ke depan jd barang kolektor.
LikeLike
Nah….bener juga sih, timing kurang tepat juga. Jadi ingat mazda Capella yg di masanya pertama kali pakai lampu projector, malah ga laku
Atau Mazda 323 Interplay yg pertamakali pakai spidometer full digital juga ga laku
LikeLike
yg pertama pakai lampu proyektor bukannya Nissan Cefiro ya?
Mazda Capella itu yg pertama pakai speedometer digital (model LED dan 7 segments), kalau yg pertama pakai speedometer digital LCD itu Toyota Corona.
CMIIW
LikeLike
O iya…bener Cefiro, lupa saya mas, makasih koreksinyamas Andri 🙂
LikeLike
Trauma,lek..
Nek ra Payu kan tambah remek..
LikeLike
😀
LikeLike
Nasib anak tiri.. 😦
LikeLike
Ho oh…..selalu disia-siakan
LikeLike
episode sinetron ratapan anak tiri belum berakhir 😀
LikeLike
Pingback: Pulsar 200SS masuk Indo?? Aneh juga sih, disaat penjualan 200NS ancur!! | motorrio
Hahaha yg mau beli ns200 tuh di diler kawasaki lg pada dibuang2in… diskon 10jt jadi 14,7jt otr bandung…..
Ngenes dah yg beli kawasaki bajaj di harga 20jtan termasuk saya hahaha
LikeLike
Duh masak sampe anjlok bener ya harganya kang?
LikeLike